BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR
BELAKANG MASALAH
Pada saat sekarang ini seabagian
masyarakat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi informasi, dan menjadikan
teknologi sebagai salah satu kebutuhan pokok di samping kebutuhan sandang
pangan. Seiring dengan hal itu,teknologi informasi telah berubah bentuk menjadi
suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Hal ini membawa dampak terhadap
kehidupan masyarakat.
Sejak diketemukannya komputer pada
tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era teknologi informasi. Teknologi
informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya.
Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini
sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah
data untuk menghasilkan informasi.
Dibidang akuntansi, sistem
pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami,
dan teruji.
Perubahan lingkungan ini juga
menuntut akuntansi sebagai suatu sistem informasi untuk menyediakan informasi
yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji
kebenarannya.
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.2.1
Apakah
Hubungan Teknologi Informasi dan
Perkembangan Akuntasi?
I.2.2
Bagaimana
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Akuntansi Manajen?
I.2.3
Apakah Pengaruh Teknologi Informasi dalam Akuntansi
Keuangan?
I.2.4
Apakah
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Akuntansi?
I.2.5
Bagaimanakah peluang bagi akuntan akibat adanya
kemajuan teknologi?
I.2.6
Apakah masalah yang timbul akibat perkembangan
Teknologi Informasi dan bagaimana cara mengatasinya?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dengan tujuan:
I.3.1
Untuk mengetahui hubungan Teknologi Informasi dengan
Perkembangan Akuntansi
I.3.2
Untuk mengetahui apa pengaruh Teknologi Informasi
dalam Akuntansi Manajemen
I.3.3
Untuk mengetahui pengaruh Teknologi Informasi dalam
Akuntansi Keuangan
I.3.4
Untuk mengetahui pengaruh Teknologi Informasi dalam
Pendidikan Akuntansi
I.3.5
Untuk melihat bagaimana peluang seorang akuntan
setelah adanya kemajuan Teknologi
I.3.6
Untuk mempelajari masalah yang timbul akibat adanya
kemajuan Teknologi dan bagaimana cara mengatasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Teknologi
Informasi
Teknologi
informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat
lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya.
Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk
menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Teknologi
Informasi (TI) meliputi segala alat maupun metode yang terintegrasi untuk
digunakan dalam menjaring atau menangkap data (capture), menyimpan (saving),
mengolah (process), mengirim (distribute), atau menyajikan kebutuhan informasi
secara elektronik kedalam berbagai format, yang bermanfaat bagi user (pemakai informasi)
Teknologi ini dapat berupa kombinasi perangkat keras dan lunak dari komputer,
non komputer (manual) maupun prosedur, operator, dan para manajer dalam suatu
sistem yang terpadu satu sama lain. (M
Taufiq)
Perkembangan
TI telah mengakibatkan perubahan dalam struktur industri serta praktik
pengelolaan organisasi bisnis didalam berkompetisi dan melaksanakan kegiatan
untuk melayani pelanggan, sehingga dengan laju perkembangan TI yang semakin
pesat telah mengubah bisnis dan konsep manajemen yang ada, juga berdampak terhadap
kebutuhan informasi bagi manajer dalam akuntansi internal maupun eksternal guna
mendukung dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan, meraih peluang
dan mencapai tujuan
Informasi
merupakan salah satu jenis utama sumber daya perusahaan yang tersedia bagi manajer.
Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain dan merupakan
sumber daya konseptual yang digunakan untuk mengelola sumber daya fisik. Sistem
konseptual terdiri dari suatu pengolah informasi yang mengubah data menjadi
informasi dan menggambarkan sumber daya fisik. Sedangkan perusahaan adalah
suatu system yang bersifat fisik , namun dikelola dengan menggunakan suatu
system konseptual. Output informasi dari computer, digunakan oleh para manajer,
nonmanajer serta staff atau orang – orang dan organisasi dalam lingkungan
perusahaan.
II.2
Akuntansi
Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan
yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan
cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik
Istilah Sistem Informasi Akuntansi
meliputi pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi para
pemakai. Teknologi Informasi mencakup computer, tetapi juga mencakup teknologi
lain yang digunakan untuk memproses informasi.
Sebagaimana diketahui bahwa bidang
akuntansi dibagi atas tiga sub-bidang yaitu akuntansi manajemen, akuntansi keuangan,
dan auditing maka akibat perkembangan TI akan berpengaruh terhadap bisnis dan
praktik manajemennya yang meliputi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
demikian juga terhadap proses auditing, sehingga Auditor yang berkembang di era
informasi ini adalah yang mampu memberikan jasa tebaik bagi klien dengan
memanfaatkan TI
II.3
Laporan
Keuangan Akuntansi
Terdapat
dua tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC) No. 1. Pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor,
investor potensial, kreditor dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan
investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi
tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditur dalam menilai
prospek arus kas bersih perusahaan (FASB, 1978).
Menurut
standar akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2002) tujuan laporan keuangan yaitu
untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1
Pendekatan Penelitian
Makalah ini saya susun
dengan berbagai cara:
III.1.1 Dalam
menyusun materi teknologi informasi dan perkembangan akuntansi saya menggunakan
dari berbagai artikel yang saya baca, untuk menambah wawasan dan materi. Saya
juga mengolah data tersebut dengan mengubah kata-kata yang kurang jelas agar
dapat dimengerti oleh para pembaca.
III.1.2 Materi
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Akuntansi Manajemen saya peroleh dengan
sumber data sekunder dari berbagai artikel dengan menggunakan data ekstern.
III.1.3 Materi
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Akuntansi Keuangan saya menggunakan data
sekunder berupa data ekstern dan dengan memilih materi-materi yang sesuai
dengan makalah yang akan saya tulis.
III.1.4 Pengaruh
Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Akuntansi adalah salah satu meteri yang
juga saya peroleh dengan membaca berbagai artikel yang sesuai dengan makalah
yang saya tulis dan dengan memilh kata-kata yang jelas sehingga materi yang
akan disampaikan dalam makalah ini dapat dengan mudah dimengerti oleh para pembaca.
III.1.5 Materi
Peluang Bagi Akuntan juga saya peroleh dengan metode kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder berbentuk data ekstern dan menyesuaikan data yang
diperoleh dengan bagaimana peluang seorang akuntan dengan adanya keajuan
teknologi dalam kehidupan nyata.
III.1.6 Dalam
hal ini membahas tentang masalah yang timbul dan cara mengatasinya akibat
adanya kemajuan teknologi dalam akuntansi, dengan membaca dari berbagai artikel
yang saya peroleh dengan mencari dari search engine, setleah membaca dari
beberapa artikel tersubut akhirnya saya dapat menuliskan materi ini dalam
makalah saya.
III.2
Teknik Penelitian
Berdasarkan
data yang saya perlukan dalam menulis makalah ini, maka saya menggunakan teknik
pengumpulan data sekunder berbentuk data ekstern yang saya peroleh dengan
membaca dan mepelajari artikel-artikel yang sesuai dengan materi makalah yang
akan saya tulis, saya menggunakan teknik ini karena saya menggap teknik ini
lebih mudah daripada menggunakn teknik pengumpulan data primer, karena dengan
menggunakan teknik ini saya dapat sedikit menghemat waktu karena tidak perlu
terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penelitian. Tetapi hanya dengan
membaca berbagai artikel yang sesuai akhirnya saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.
BAB
IV
PEMBAHASAN
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP AKUNTANSI
IV.1
Teknologi Informasi dan Perkembangan Akuntasi
Dalam Artikelnya Nanik Noviari menjelaskan
bahwa Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang
sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan
teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan
era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang
berjudul The Third Wave (Robert, 1992 ).
Pada masa bercocok tanam paradigma
terhadap penciptaan kemakmuran dilakukan dengan mengeksploitasi alam.
Orang belum mengenal teknik untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Teknologi
pada masa itu masih bersifat fisik sehingga teknologi informasi masih tertulis
dan dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Pada masa itu teknologi
akuntansi masih sangat sederhana. Karena lingkungan masih sangat statis dan
dapat diprediksi dengan mudah, maka sistem single entry book keeping sudah
dianggap cukup.
Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan
oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya
revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja
manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin. Kantong-kantong industri
mulai bermunculan dan pertukaran dengan uang semakin berkembang. Pada masa ini
teknologi akuntansi dengan single entry book keeping sudah tidak memadai
dalam penyediaan informasi akuntansi. Orang mulai memerlukan informasi mengenai
berapa pendapatan yang diperolehnya selama suatu periode tertentu dan berapa
perubahan kekayaan yang dimiliki.
Era informasi dimulai dengan
ditemukannya komputer pada tahun 1955. Pada era ini teknologi informasi sudah
menggunakan komputer dan pemrosesan informasi menjadi lebih cepat, pemrosesan
dan penyimpanan informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat
dan waktu.
Model akuntasi berbasis biaya historis
tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era
teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era
teknologi informasi menghendakibahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat
perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap
tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada
realtime, dan memungkinkan network.
fungsi system informasi bertanggunggung
jawab untuk pengolahan data. Pengolahan data merupakan aplikasi system
informasi akuntansi yang paling mendasar dalam tiap organisasi atau perusahaan
dan telah mengalami evolusi dari struktur organisasi sederhana yang meliputi
beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks meliputi banyak specialist
yang bermutu. (Ira Setiawati : 5)
Dalam terminology system informasi,
terdapat pemakai akhir komputasi (End User Computing / EUC) yang
melakukan aktivitas pemrosesan informasi sendiri dengan perangkat keras,
perangkat lunak dan sumber daya professional yang berada dalam suatu
organisasi/perusahaan. EUC merupakan pemanfaatan computer oleh pemakai. (Ira
Setiawati)
Ira Setiawati juga menjelaskan bahwa
menurut Michael Porter model struktur industri dapat dimanfaatkan sebagai acuan
dalam menentukan kebutuhan informasi di tingkat strategis, yang dibagi dalam
lima elemen pokok, yaitu:
a.
Ancaman
pendatang baru
b.
Ancaman
barang substitusi
c.
Bargaining
power melawan supplier
d.
Bargaining
power melawan customer
e.
Posisi
dalam berkompetisi
IV.2
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Akuntansi Manajemen
Akuntansi
manajemen merupakana cabang akuntansi yang menyangkut rekayasa sistem informasi
untuk memenuhi kebutuhan intern manajemen, informasi keuangan intern tersebut
diperlukan para manajer untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan dan pengendalian organisasi bisnis, dengan perkataan lain, akuntansi
manajemen menghasilkan informasi bagi para manajer.
Menurut Sri Maharsi dalam artikelnya
menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan
utama, yaitu
1)
untuk
menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya jasa, produk dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen,
2)
untuk
menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan yang berkesinambungan, serta
3)
untuk
menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (Hansen, 2000).
Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer
dan pengguna lainnya membutuhkan informasi akuntansi manajemen dan perlu
mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu manajemen mengidentifikasikan suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen
dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan. Lebih jauh lagi, kebutuhan akan
informasi tidak terbatas pada organisasi manufaktur, tetapi juga mencakup
organisasi dagang dan jasa. (Sri Maharsi)
Sri Maharsi juga menyebutkan bahwa Lingkungan
ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya
pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan
relevan.
Faktor-faktor
perubahan ini adalah
1)
orientasi kepada pelanggan,
2)
perspektif lintas fungsional,
3)
persaingan global,
4)
manajemen mutu total (TQM),
5)
waktu sebagai unsur kompetitif,
6)
kemajuan dalam teknologi informasi,
7)
kemajuan lingkungan manufaktur,
8)
pertumbuhan dan deregulasi dalam
industri jasa,
9)
manajemen berdasarkan aktivitas
(ABM).
Ada dua
kemajuan yang signifikan berhubungan dengan teknologi informasi.
Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang
terintegrasi dengan komputer
(Computer-Integrated Manufacturing = CIM). Dengan proses produksi
terotomatisasi, komputer digunakan untuk memonitor
dan mengendalikan berbagai operasi.
Dengan penggunaan komputer, sejumlah besar informasi yang berguna
dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer
dengan segera. Apa yang sedang terjadi
di bagian produksi dapat diketahui dengan segera pula.
Kemajuan kedua adalah ketersediaan
alat-alat yang dibutuhkan, seperti ketersediaan komputer personal (PC), software,
dan paket-paket grafis yang memudahkan pengguna (user friendly).
Komputer personal berfungsi sebagai penghubung komunikasi ke sistem informasi
perusahaan, sedangkan software dan paket grafis memberikan manajer
kemampuan analitis untuk menggunakan informasi tersebut. Alat bantu PC dan software
tersedia bagi manajer dari semua jenis organisasi. PC dan software yang
mudah pengoperasiannya memungkinkan manajer melakukan lebih banyak analisis dan
mengurangi ketergantungannya pada departemen sistem informasi yang tersentralisasi.
Jika sebuah PC juga bertindak sebagai suatu terminal dan dihubungkan ke database
organisasi, maka manajer dapat mengakses informasi dengan cepat dan
menyiapkan lebih banyak laporannya. (Sri Maharsi)
Beberapa trend
yang berpengaruh pada bidang akuntansi manajemen antara lain adalah increasing
requirement, advance informations technology, dan just in time divercity.
Perkembangan yang terjadi dalam akuntansi manajemen akibat kemajuan teknologi
informasi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu customer orientation, total
quality management, time as competitive element, advances in the information
technology, advances in the manufacturing environment, service industry growth
dan global competition. ( Sri Maharsi)
IV.3
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Akuntansi Keuangan
Menurut Muhammad
Taufiq Akuntansi keuangan dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan yang
diperlukan para stakeholder perusahaan, sementara pihak luar perusahaan seperti
calon investor, kreditur, dan masyarakat umum juga memerlukan informasi
perusahaan menyangkut misi, tujuan manajemen, kemampuan manajemen mengembangkan
produk baru, kemampuan memasarkan produk, pengembangan sumber daya insani dan
sebagainya
Prinsip akuntansi yang ada umumnya
mengatur tujuan pelaporan keuangan, definisi elemen laporan keuangan, pengakuan
dan pengukuran tiap elemen, penyajian dan pengungkapan dari kejadian keuangan,
disisi lain, para manajer dan investor mempunyai keinginan yang sama dalam
mengkaji prestasi keuangan perusahaan meskipun berbeda level, dan setiap level
manajemen akan menilai berbagai alernatif investasi untuk memaksimumkan nilai
sekarang arus kas di masa depan (future value).
Prinsip akuntansi yang ada akan
disesuaikan dengan kebutuhan informasi berdasarkan tuntutan era informasi,
karenanya perlu dipertimbangkan beberapa factor, yaitu:
a.
Perilaku
information user (pemakai informasi) dalam meprediksi arus kas di masa datang
b.
Kebutuhan
informasi in ternal bagi setiap level manajer maupun manajer fungsional
c.
Information
based assets dan sumberdaya insani lebih diperhatikan
d.
Arus
informasi kontinyu lebih diperhatikan
e.
Informasi
yang menjadi signal perubahan atau percepatan perubahan pada level w” lebih
diperhatikan
Tantangan utama
para auditor saat ini muncul dari keterikatan terhadap konvensi dasar cost
histories laporan keuangan, yang mana tidak dapat dilpeas dari konvensi
akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh pihak lain, yakni penentu standar
akuntansi.
Pemanfaatan teknologi informasi (IT)
dalam audit semakin luas dan semakin banyak perkantoran akuntan publik yang
menggunakan generalized audit software karena semakin meningkat produktivitas
dalam menjalankan pekerjaan audit dengan electronic working papers, sementara
di pihak lain, system informasi yang diterapkan klien dengan basis komputer yang
memungkinkan pekerjaan audit dilaksanakan secara on line, akibatnya manfaat
audit yang diperoleh semakin cepat bagi yang membutuhkan informasi.
Untuk itu para auditor dalam memberikan
advis kepada klien di era informasi ini diharapkan memilki kemampuan:
Ø
Memahami
nilai strategis system informasi
Ø
Memahami
aktivitas utama klien dalam menciptakan nilai tambah
Ø
Memberikan
alternatif tindakan untuk menciptakan nilai yang lebih besar dengan bantuan
teknologi informasi
Ø
Mengidentifikasi,
memenej, dan mengembangkan sumberdaya organisasi agar memberikan nilai tambah
yang lebih besar.
IV.4
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pendidikan Akuntansi
Dalama
artikelnya Muhammad Taufiq juga menjelaskan bahwa dengan adanya perkembangan
teknologi informasi dalam bidang akuntansi manajemen, akuntansi keuangan dan
auditing maka berdampak pada perubahan pendidikan akuntansi, produk yang
dihasilkan perusahaan di era informasi ini sudah memiliki information content
lebih besar dan kompleks, untuk itu kurikulum pendidikan di bidang akuntansi
diharapkan dapat mengintegrasikan pembelajaran teknologi informasi secara utuh
dan menyuluruh, sehingga para pelajar sadar akan fungsi sebagai perekayasa
sitem informasi yang menghasilkan informasi serta pendistribusian informasi
untuk pengambilan kepuitusan dalam organisasi
Disamping itu
pendidikan akuntansi juga mampu memberikan apresiasi yang jelas tentang makna
dan dampak dari globalisasi, sehingga para pelajar dapat menghayati penerapan
konsep dan teknologi jaringan dalam kegiatan operasional perusahaan, untuk itu
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diajarkan dapat memberikan
model akuntansi yang relevan terhadap kebutuhan informasi bagi setiap manajer
baik dalam level manajemen maupun dalam area funsional, dengan penekanan pada
manfaat teknologi informasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif
(competitive advantage) perusahaan yang didasarkan pada konsep relational
database.
IV.5
Peluang Bagi Akuntan
Menurut Nanik Noviari Kemajuan TI sempat
menimbulkan rasa pesimis pada profesi akuntansi dan calon profesi akuntansi,
terutama yang tidak siap menghadapi tantangan baru sebagai akibat kemajuan
teknologi informasi. Namun, pada akhirnya terjadi hubungan yang harmonis antara
profesi akuntansi dengan teknologiinformasi. Kemajuan teknologi informasi
mamberikan peluang baru bagi profesi akuntan.
Peluang baru yang mungkin diraih di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Konsultan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Kantor
akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan digital firm dituntut
mempunyai pengetahuan tentang hardware, sofware, dan teknologi
komunikasi. Akuntan yang terlibat dengan laporan keuangan seperti itu harus
memahami bagaimana transaksi tersebut diproses dan diamankan melalui elektronik
web based system, baik dalam kaitannya dengan penyusunan maupun audit
laporan keuangan untuk memahami struktur pengendalian intern. Akuntan perlu
pengetahuan tambahan untuk memperluas kompetensi yang dimiliki.
Akuntan
yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi berbasis
komputer akan mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area yang meliputi
perkembangan ekspektasi bisnis yang realistis, pemilihan ahli komputer yang
kompeten atau ISP, dan pencegahan pemborosan biaya teknologi yang kompleks.
2. Computer Information
System Auditor (CISA)
Karena sedemikian kompleksnya
pemrosesan berbasis komputer, maka auditor khusus seperti Computer
Information System Auditor (CISA) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak.
CISA harus memiliki kemampuan khusus, seperti pema-haman mengenai hardware,
software, database, teknologi pengkomunikasian data, serta pengendalian
yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented Controll) dan teknik
pengauditan
3. Segel Web trust
Web
trust adalah
sebuah program yang memberikan jaminan menyeluruh terhadap bisnis melalui
internet dengan membangun kepercayaan dan keandalan dari sebuah website. Sistem
ini pertama kali diperkenalkan oleh American Institute of Certified Public
Accountans (AICPA) yang bekerja sama dengan Canadian Institute of
Chartered Accountants (CICA). Web trust berusaha membangun
kepercayaan publik atas transaksi lewat internet.
Peranan
TI terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbeda -beda. Semakin
maju TI, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Kemajuan TI
mempengaruhi perkembangan SIA dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern,
dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Dengan
adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA
berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik pengauditan
akan terkena imbasnya. (Mulyadi)
Tanggung
jawab auditor dalam mengaudit web trust secara umum sama dengan audit
atas laporan keuangan, perbedaannya terletak pada cakupannya.Walaupun bentuknya
berbeda tetapi konsep-konsep yang digunakan dalam audit web trust sama
dengan audit laporan keuangan. (Nanik Noviari)
IV.6
Berbagai Masalah Yang Timbul
Akibat Perkembangan Teknologi Informasi dan Cara Mengatasinya
Dalam artikelnya
Sri Maharsi Menjelaskan bahwa permasalahan yang timbul akibat perkembangan
teknologi informasi adalah sebagai berikut:
a.
Untuk
menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan memerlukan biaya yang besar.
b.
Pengembangan
teknologi informasi tidak hanya membutuhkan pengetahuan dankemampuan teknis di
bidang akuntansi saja, tetapi pengetahuan tentang teknologi informasi juga
harus dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan masalah information literacy yang
perlu ditingkatkan agar pemanfaatan teknologi informasi dapat dioptimalkan.
Pengetahuan mengenai teknologi informasi bukan sekedar pengetahuan secara
teknis, akan tetapi lebih pada kekuatannya secara strategis.
c.
Teknologi
informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat diterima
oleh semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak acceptable,
maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak diharapkan seperti resistance to
change (penolakan terhadap perubahan). Resistance to change muncul
karena tidak semua orang mudah menerima perubahan dan menganggap bahwa adanya
perubahan berarti hambatan, bahkan dapat merupakan ancaman. Resistance to
change juga dapat timbul karena kurangnya pengetahuan atau ketidakmampuan
dalam mengoperasikan teknologi informasi yang baru. Sebaliknya, bagi
orang-orang yang dinamis, perkembangan teknologi informasi merupakan dorongan
untuk semakin mengembangkan diri.
d.
Perkembangan
teknologi informasi menuntut semakin banyaknya keahlian yang dimiliki oleh
karyawan atau pekerja dalam organisasi. Oleh karena itu pendidikan tambahan dan
pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari
karyawan atau pekerja.
e.
Perkembangan
teknologi informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan kerja khususnya bagi
karyawan tingkat bawah, karena teknologi informasi tersebut dapat menjalankan
tugas mereka. Teknologi informasi hanya menciptakan kesempatan kerja baru bagi
tenaga ahli atau individu yang benarbenar memenuhi kualifikasi.
f.
Dipihak
lain ada yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi dapat
menimbulkan pemborosan, karena diperlukan biaya yang besar untuk pengadaan
peralatan-peralatan yang canggih yang diperlukan serta pengadaan pelatihan bagi
karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki.
g.
Ada
juga pihak yang tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggap menjadikan
mereka malas bekerja dan membosankan. Keadaan ini disebut dengan functional
fixaction (tidak bersedia menerima sesuatu yang baru walaupun sesuatu yang
baru itu lebih bermanfaat).
h.
Dengan
semakin canggihnya teknologi informasi maka memungkinkan munculnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi.
Untuk mengatasi
berbagai masalah yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi, maka
diusahakan beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus
dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas,
meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja
(Gordon, 1993). Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon
menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja dilibatkan dalam pelaksanaan
tugas tertentu dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas anggota
organisasi. Selain itu perlu memberikan kesadaran pada karyawan bahwa
penggunaan teknologi informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang
dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Selanjutnya Gordon mengajukan beberapa
hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap
perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication, educational
program, evolusional change, employee involment, new policies and procedures,
staff change, temporary structure dan steering committee.
Selain itu,
sebelum pihak manajemen organisasi mengimplementasikan
teknologi informasi yang baru, mereka harus mempertimbangkan
besarnya biaya yang
diperlukan dan manfaat yang akan diperoleh (cost – benefit analysis).
Teknologi informasi akan diterapkan apabila manfaat
yang diperoleh dengan menggunakan
teknologi informasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
untuk mengimplementasikan teknologi informasi. Hal
ini disebut juga sebagai value of
information technology. Oleh karena itu, akuntan
manajemen perlu mempertimbangkannya
dengan baik sebelum mengambil keputusan. Keamanan
harus senantiasa ditingkatkan, untuk menghindari
penyalahgunaan teknologi informasi.
Misalnya dengan menyimpan komputer pada tempat yang aman, hanya
boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang
berkepentingan, penggunaan password,
dan pembuatan access control matrix.
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari makalah diatas adalah :
III.1.1 Perkembangan
akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era
bercocok tanam, era industri, dan era informasi.
III.1.2 Lingkungan
ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya
pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan
relevan.
III.1.3 Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan
teknologi informasi. Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang
terintegrasi dengan komputer (Computer-Integrated Manufacturing =
CIM). Kemajuan
kedua adalah ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan, seperti ketersediaan
komputer personal (PC), software, dan paket-paket grafis yang memudahkan
pengguna (user friendly).
III.1.4 kurikulum pendidikan di bidang akuntansi diharapkan
dapat mengintegrasikan pembelajaran teknologi informasi secara utuh dan
menyuluruh, sehingga para pelajar sadar akan fungsi sebagai perekayasa sitem
informasi yang menghasilkan informasi serta pendistribusian informasi untuk
pengambilan kepuitusan dalam organisasi
III.1.5 Peluang
baru bagi akuntan antara lain:
1. Konsultan
Sistem Informasi Berbasis Komputer
2. Computer Information System Auditor (CISA)
3. Segel
Web trust
III.1.6 Berbagai
masalah yang timbul akibat adanya perkembangan Teknologi Informasi terhadap
akuntansi dapat diatasi dengan tindakan-tindakan
V.2
Saran
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi hendaknya
kita dapat mengetahui apa pengaruh teknologi tersebut terhadap
kegiatan-kegiatan kita, dan bagaimana penyelesain dari berabagai masalah yang
di timbulkan akibat dari kemajuan teknologi tersebut.